0

Bahan Pangan Setengah Jadi Hasil Perikanan dan Peternakan

 

Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Bahan pangan setengah jadi yang berbahan baku daging sapi dan daging unggas dimasa ini sangat banyak diminati terutama yang memiliki aktifitas yang padat sebab pengolahan bahan setengah jadi disimpan lama dalam kondisi beku seperti ; bakso, sosis,nugget atau dapat pula disimpan dalam kondisi kering seperti; dendeng, telur asin, dan abon. maka dengan cara tersebut, bahan pangan ini dapat digunakan kapan saja.


Jenis dan Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi.

Jenis-jenis bahan pangan setengah jadi dari bahan perikanan dan peternakan sebagai bahan baku dalam membuat makan siap konsumsi diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Bakso ikan,
  • Denden cumi,
  • Terasi udang,
  • Tepung rumput laut,
  • Telur asin,
  • Dendeng daging, 
  • Kornet, dan
  • Keju.

1. Bahan Pangan Bakso Ikan Setengah Jadi.

Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Bakso ikan adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa pilihan bahan pokok seperti ikan tuna, surimi, udang, kakap, dan marlin. Berbeda dengan bakso daging, bakso ikan memiliki tekstur yang lembut dan gurih yang di olah dengan direbus atau digoreng dan disajikan saat masih hangat. 

2. Bahan Pangan Dendeng Cumi Setengah Jadi.

Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Dendeng adalah makanan kering sebagai salah satu produk awetan yang diolah dengan cara tradisional hingga modern dan sangat populer. Selain dari rasaya yang gurih dan lezat, dendeng cumi juga  merupakan makanan tradisional yang kaya akan kendungan gizi seperti protein, mineral, kalsium, dan besi serta memiliki kelebihan lain yaitu masa simpannya lebih lama. Dendeng cumi merupakan hasil olahan laut yang cukup banyak digemari sehingga sangat mudah diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional, supermarket atau melalui sistem online.

3. Bahan Pangan Terasi Udang Setengah Jadi.

Terasi udang yang sering juga disebut dengan belacan termasuk hasil olahan setengah jadi berbahan dasar udang. Jenis udang yang biasa digunakan adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil. Terasi berbentuk seperti pasta atau adonan dan berwarna hitam kecoklatan, kadang diberi bahan pewarna merah sehingga ada yang berwarna kemerahan.

Udang rebon yang telah direbus dan digiling dan diberi garam kemudian difermentasikan kemudian dijemur agar kadar air menjadi rendah lalu digiling kembali hingga dapat dibentuk seperti pada umumnya terasi yang diperjual belikan, misalnya kotak dan bulat. 


Produk terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal atau juga dibuat menjadi kerupuk terasi atau pula sebagai bumbu masakan sebagai penyedap makanan untuk resep tertentu khas Indonesia.

4. Bahan Pangan Tepung Rumput Laut Setengah Jadi.

Salah satu bentuk pengolahan rumput laut yaitu dengan cara mengolahnya menjadi tepung agar awet. Dengan diolah menjadi tepung rumput laut, akan sangat bermanfaat, selain dari sisi praktis penyajian dan penggunaannya juga memudahkan dalam hal pengemasan dan pengangkutan.

Tepung rumput laut ini memiliki peran yang besar terutama sebagai stabilisator, bahan pengental, pebentuk gel, pengemulsi, dan lainnya. Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, obat-onatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan isndutri lainnya.

5. Bahan Pangan Telur Asin Setengah Jadi.

Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Telur asin adalah makanan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan menggunakan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak. kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lainnya.

Di Indonesia, terutama di Jawa, telur sain biasanya memiliki memiliki ciri khas cangkang telur berwarna hijau kebiruan. Telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna agak kemerahan, kering ( jika dimakan tidak mengeluarkan cairan), tidak berbau amis, dan rasa asinnya tidak menyengat serta teksturnya berminyak.

6. Bahan Pangan Dendeng Daging Setengah Jadi.

Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin, atau manis dengan dikeringkan menggunakan api kecil atau diasinkan atau dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan setengah manis serta tidak perlu disimpan di lemari pendingin.

Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Pengertian, Jenis, Manfaat Bahan Pangan Setengah Jadi
Dendeng termasuk makanan berbentuk lempengan yang dibuat dengan cara pengeringan. Bumbu yang digunakan untuk dendeng yaitu garam dapur, gula merah, dan rempah lainnya. Garam dapur merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan keran dapat menghambat pertumbuhan jasad renik.

7. Bahan Baku Kornet Setengah Jadi.

Kornet daging berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu.dengan diolah menjadi kornet, masalah masalah penyimpanan daging segar dapat diatasi. Agar awet, daging sapi segar memang harus disimpan pada suhu dingin hingga suhu yang beku, akibatnya menjadi tidak praktis apabila hendak digunakan.

Sedangkan daging sapi segar yang telah diolah menjadi kornet yang kemudian dikalengkan, dapat disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun. Daging kornet dapat dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mie rebus, pengisi roti, dan makanan lainnya.

8.Bahan Pangan Keju Setengah Jadi.

Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau, atau pula susu kambing. Teksturnya lembut dengan rasa yang creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu.

Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara. Produk keju banyak memiliki variasi tergantung pada jenis susunya, pengentalan, dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt.













0

BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI BAHAN UMBI, SEREALIA DAN KACANG-KACANG

 


Berbagai olahan pangan dimuka yaitu kue-kue, mie dan keripik merupakan hasil olahan dari bahan dasar setengah jadi . Kreativitas penduduk Indonesia dalam mengolah  berbagai olahan bahan pangan setengah jadi dari serealia, umbi dan kacang-kacangan patut kita syukuri sebagai anugrah dari Tuhan. Dengan kemampuan berkreasi yang kita miliki dapat membantu dalam mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat jajanan dunia dengan berbagai macam bentuk, rasa dan teknik pengolahan serta memiliki keunikan karakteristik olahan masing-masing. Hal ini tentu perlu dipertahankan dan semakin ditingkatkan kreativitas dalam mengolah hasil pangan, baik dari bahan dasar setengah jadi atau bahan baku sendiri.

PENGERTIAN
Pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.

Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
1)   Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/ rumput/rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati.
2)  Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk (pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya.
3)  Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.

    Menurut teori kebutuhan Maslow, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia (basic needs). Kebutuhan bersosialisasi (social needs), percaya diri (self esteem) dan aktualisasi diri (self actualization) merupakan tiga teratas kebutuhan manusia.
Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan bahan baku olahan bahan pangan setengah jadi  dari serealia dan umbi.
1)  Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis
Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie, kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku, kerupuk, keripik, dan kentang beku.
2)  Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia adalah beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil kering dan beku, aneka butiran oat, aneka pasta, beras/biji sorgum, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai, tiwul instan dan beras singkong.
3)  Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan tepung sorgum, tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang.

Kata gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang artinya makanan.  Zat makanan adalah satuan nutrisi yang menyusun bahan makanan tersebut.  Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energi yang diperoleh tubuh ketika mengonsumsi makanan/minuman. Ada enam macam zat gizi yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuh supaya dapat tumbuh dengan baik dan sehat, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.  Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh zat gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
· Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat). Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara lain dapat diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie, makaroni, bihun, kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan, gula, dan minyak.
·  Kelompok zat gizi pembangun  sel (protein). Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
·  Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak terdapat dalam sayur-sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan.
C.     

            TEKNIK PENGOLAHAN 

1.     Teknik Pengolahan makanan Panas Basah (Moist Heat)
Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan, susu atau bahan lainnya.
Ø  Teknik merebus (Boiling)
Teknik merebus (boiling) adalah mengolah bahan makanan dalam cairan  yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu.
Ø  Teknik Poaching
Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92-96 °C). Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.
Ø  Teknik Braising
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari braising ini sama dengan menyetup,  yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
Ø  Teknik Stewing
Stewing (menggulai/menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara lain, opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.
Ø  Teknik mengukus (Steaming)
Teknik mengukus (steaming)  adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, sayuran, ikan atau ayam.
Ø  Teknik Simmering
Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil.
Ø  Teknik mengetim
Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil.
2.     Teknik Pengolahan makanan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi menggunakan minyak (minyak zaitun, minyak kanola) sehingga suhunya bisa mencapai 180°C.
Ø  menggoreng dengan minyak Banyak (Deep frying)
deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy).
Ø  menggoreng dengan minyak Sedikit (Shallow frying)
Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang.
Ø  menumis (Sauteing)
Teknik menumis (sauteing) adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.
Ø  memanggang (Baking)
Memanggang (baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Baking memiliki beberapa metode, sebagai berikut.
a) memanggang kering. Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti.
b)  memanggang dalam oven menambah kelembaban. Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan akan menambah kualitas makanan.
c) memanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah. Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang. Contoh: puding karamel, hot pudding franfrurt.
Ø  membakar (Grilling)
Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas pan dadar (teflon) yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292°C. Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan.

D.      TAHAPAN PENGOLAHAN
1.       Perencanaan
v  Identifikasi kebutuhan (menganalis kebutuhan pengolahan pangan berdasarkan kondisi lingkungan kelas/kelompok/keluarga saat ini) untuk  ide/gagasan perencanaan produk pengolahan pangan.
v  Ide gagasan (membuat rencana/ merancang suatu pembuatan pengolahan pangan sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan)
2.       Pelaksanaan/ Pembuatan
v  Persiapan (merencanakan pembelian bahan sesuai kebutuhan, alat dan pengolahan pangannya/pembuatannya mulai dari pengupasan/pencucian bahan)
v  Proses pembuatan, (keselamatan kerja dan hal khusus lainnya)
3.       Penyajian/Pengemasan
v  Wadah penyajian dan estetikanya
v  Wadah kemasan, estetika, & kesehatan
4.       Evaluasi
v  Merasakan hasil/produk pengolahan pangan
v  Mengevaluasi seluruh proses atau setiap tahapan pembuatan pengolahan sebagai bahan perbaikan.


E.    PENYAJIAN DAN PENGEMASAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut.
1.     Kombinasi Warna
2.     Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan. Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Tekstur olahan pangan dirasakan saat di dalam mulut, apakah teksturnya lunak, kenyal, kasar, kental atau halus.
3.     Rasa dan Suhu
Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu.
4.     Alat Saji Makanan
5.     Hiasan/Garnis
6.     Penyajian
0

SEREALIA, UMBI DAN KACANG

 




SEREALIA, UMBI DAN KACANG


Mayoritas penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian pada bidang pertanian, sehingga Indonesia hal tersebut mencantumkan nama Indonesia dimata dunia sebagai negara Agraris yang memiliki SDA (sumber daya alam) yang beraneka ragam dengan wilayah yang luas. 

Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagian besar penduduk negara agraris bekerja didalam hal budi daya tanaman pangan yang hasilnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan diperdagangkan. Oleh karena itu, tanaman pangan sebagai sumber utama karbohidrat dan protein memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan.

Anugerah yang diberikan oleh Tuhan berupa berbagai jenis tanaman pangan sangatlah patut untuk disyukuri yang dapat diwujudkan dengan cara memanfaatkan hasil produksi tanaman pangan dengan baik dan juga membudidayakannya sebagai bantuk pelestarian keberlangsungan hidup tanaman pangan dan pemenuhan kebutuhan pokok manusia.

Tanaman pangan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi kecukupan dari nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk keberlangsungan dan kesehatan hidup manusia. Tanaman pangan dibagi menjadi tiga (3) kelompok pangan yakni Serealia, Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Kelompok tanaman serealian dan kacang-kacangan menghasilkan biji sebagai produk hasil budidaya, sedangkan umbi-umbian menghasilkan menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk hasil budi dayanya.

* Pengertian :
  • Serealia
  • Kacang-kacangan, dan 
  • Umbi-umbian.
Serealia merupakan makanan pokok  bangsa Indonesia yang menjadi sumber energi manusia sehingga dibudidayakan secara besar-besaran diseluruh dunia yang melebihi dari semua jenis tanaman lain. Pada sebgian dari Negara berkembang, serealia seringkali menjadi satu-satunya sumber karbohidrat sehingga dibudidayakan  menjadi makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan primer penduduk dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup mereka.

Tentunya hal ini berbeda dengan Negara Indonesia yang juga memiliki bahan makanan pokok utama yang lain, atau bahkan alternatif pengganti makanan pokok (substitusi), yaitu umbi-umbian. Memiliki berbagia jenis umbi-umbian patutlah disyukuri keberadaannya  sebab umbi-umbian tersebut memiliki banyak karbohidrat dan juga serat yang sangat berguna untuk kesehatan manusia terutama di Negara Indonesia.

Kandungan yang terdapat pada serealia dan umbi sebagian besar adalah karbohidrat, sedangkan pada kacang-kacangan juga mengandung karbohidrat namun lebih banyak mengandung protein, vitamin, mineral dan lemak sehat. Maka dari itu, serealia dan umbi banyak diolah menjadi makanan pokok di Indonesia, sedangkan kacang-kacangan banyak diolah menjadi pangan pelengkap dengan bentuk cemilan sehat untuk dikonsumsi setiap harinya.

1. Pengertian Serealia.

Serealian adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi-padian/ atau rumput-rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir yang berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati. 

Biji tumbuhan sereal adalah buah tipe khusus yang disebut karyopsis. Serealia banyak jenis spesiesnya sehingga kandungan zat gizi serealia sangat bervariasi, tergantung dari jenisnya. Tetapi pada umumnya serealia mengandung lebih banyak karbohidrat, cukup protein dan rendah kandungan lemaknya namun kaya akan serat kasar. Serealia juga kaya akan vitamin E dan B kompleks, serta mineral zat besi, magnesium dan seng. Meskipun setiap spesies tanamna memiliki keistimewaan namun pebudidayaan semua serealia sama. Semua adalah tanaman semusim yang artinya satu kali tanam, satukali panen dan tumbuh baik di daerah yang memiliki iklim sedang. Istilah " serealia " diambil dari nama dewi pertanian bangsa romawi yaitu " Ceres".

2. Pengertian Kacang-Kacangan.

Kacang-kacangan adalah biji yang berukuran lebih besar dibandingkan serealia yang digunakan sebagai bahan pangan manusia dan hewan ternak. Tanaman kacang-kacangan umumnya didapatkan dari tanaman famili Fabaceace. Adapun menurut definisi Food and Agriculture Organization (FAO), tanaman kacang-kacangan seperti kapri, buncis, dan edamame yang dipanen muda tidak termasuk sebagai kelompok kacang-kacangan.

Kacang-kacangan mengandung serat pangan yang terlarut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Kacang-kacangan merupakan sumbe dari energi yang mengadung banyak nutrisi penting seperti protein, karbohidrat kompleks, folat, dan zat besi (vitamin). Berdasarkan penelitian terbaru, dikatakan bahwa mengonsumsi sejumlah kacang-kacangan dapat menurunkankadar kolesterol berkat kandungan asam lemak omega tiga yang terdapat didalamnya yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kacang juga memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga baik sebagai menu makanan untuk menurunkan berat badan.

3. Pengertian Umbi.

Umbi adalah organ atau bagian dari tanaman yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk "pembengkakan" sebagai akibat dari perubahan fungsinya.

Perubahan ini berakibat juga pada perubahan anatominya dimana organ yang membentuk umbi terutama pada batang, akar dan modifikasinya. Hanya sedikitdari kelompok tanaman yang membentuk umbi dengan melibatkan daunnya. Umbi biasanya terbentuk tepat dibawah permukaan tanah, meskipun dapat pula terbentuk jauh didalam maupun diatas permukaan tanah.

Umbi - umbian digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok karena mempunyai kandungan karbohidrat dalam bentuk pati yang tinggi dan kandungan serat yagn tinggi pula. Namun, pemanfaatan umbi-umbian masih belum terlalu maksimal sebab masih dianggap sebagai makanan tradisional yang kurang berkelas. Tentunya hal ini tidak patut untuk dilakukan jika kita sadar bahwa segala yang diciptakan Tuhan memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing.











Back to Top